Minggu, Juli 22, 2007

Terima Kasih MY-PULSA...

"... Dalam kesulitan selalu ada kemudahan ..."

Perubahan besar sedang terjadi pada saya dari kesempatan yang tidak terduga ini.

2 tahun lebih kehidupan saya tidak menentu, kondisi finansial saya sangat terpuruk. Perusahaan tempat saya bekerja mengalami kemunduran. Otomatis saya tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki penghasilan bahkan tidak memiliki tempat tinggal. Demikian parahnya sampai saya hidup pun menumpang. Kehidupan saya di topang oleh belas kasihan teman-teman. Alhamdulillah saya masih bisa bersyukur bahwa saya dikelilingi oleh orang-orang yang begitu baik.

Bahkan saya sempat iri kepada tukang pulung, bahwa walaupun kehidupan mereka seperti itu, mereka masih memliki penghasilan yang mandiri. Bahkan sempat terpikir bahwa selama ini salah sekali menyepelekan kehidupan mereka. mereka ternyata memiliki ketahanan finansial yang kuat. Mereka bukan kaum yang lemah, mereka adalah wira usahawan yang cukup handal yang memiliki kemandirian yang handal.

Terbayang oleh saya waktu saya masih berstatus karyawan, saya bekerja, saya berprestasi atau tidak berprestasi tetap saja saya di gaji, gaji yang cukup besar. Saya merasa aman, saya bisa membeli apa yang saya mau. Saya tidak takut kalau uang saya habis bulan ini karena saya merasa yakin bahwa awal bulan berikutnya saya akan mendapatkan kembali uang yang saya telah habiskan. Saya begitu jumawa, merasa dunia ini ada dalam genggaman.

Tetapi begitu jatuh dan menemui kehidupan yang berbeda, saya begitu hancur, merasa dunia telah menimpa saya. Ternyata saya bukanlah apa-apa, saya begitu lemah. Menapak dan mendongakkan kepala saja tidak sanggup untuk dilakukan. Kejumawaan saya hilang seketika, tersadar bahwa saya tidak memiliki ketahanan yang begitu kuat untuk tetap berdiri. Kebanggaan yang selama ini diumbar ternyata semu belaka.

Kembali kepada tukang pulung, mereka bisa memproduksi uang mereka sendiri, mereka bisa menciptakan lumbung-lumbung uang mereka sendiri. Yang pasti mereka BERPRODUKSI. Walau mereka mengais dan mengumpulkan barang-barang sisa atau terbuang tapi mereka bisa memberikan nilai tambah kembali kepada barang-barang tersebut.

Apakah diantara mereka ada yang sarjana? Saya rasa tidak sama sekali (mungkin saja saya salah dan tidak perlu berdebat soal itu) tapi kembalikan saja kepada diri saya yang Sarjana, dimana wawasan kesarjanaan saya sehingga saya tidak lebih unggul dari mereka.

Diawali dari perenungan tukang pulung tersebut saya mulai banyak melihat sekeliling yang selama ini saya abaikan. Saya mulai mengagumi mereka, tukang asongan, produk-produk kerajinan rumah tangga yang sederhana yang mereka jual, warung-warung makanan sederhana yang berjualan di pinggir jalan dan orang-orang yang memulai dari hal-hal yang sangat sederhana tapi bisa memberikan arti dalam kehidupan orang banyak. Pragmatis tapi mereka begitu unggul di banding saya.

Terbayang kembali bahwa selama ini saya begitu bangganya dengan keberadaan saya, tapi ternyata saya adalah 100% pengguna, 100% konsumen, tidak memilki daya cipta, daya kreasi. Sehingga ketika tidak memiliki kemampuan untuk menjadi seorang konsumen lagi, saya stuck, saya kelimpungan.

Begitu ada teman yang mengumumkan mereka membuka tempat jual makanan, ada yang membuka warnet, ada yang membuka toko retail, saya ikut kagum dan bersyukur bahwa mereka bisa berproduksi, mereka bisa mencipta uang, bukan lagi sebagai pengguna.

Tetapi saya masih saja tetap tinggal di sini, terdiam dan masih belum bisa melakukan apa-apa. Kesadaran sudah sudah ada, tapi kemampuan yang bisa menggerakkan saya yang belum ada, karena pikiran masih terlalu tinggi untuk kembali ke bumi. Sehingga keterpurukan masih tetap saja meraja di kehidupan saya.

Suatu hari, saya mendengar seorang teman yang dulu juga sekantor dan selevel dengan saya menjadi tukang pulsa. Pulsa elektrik, dia begitu bersemangat bercerita tentang bisnisnya. Saya terkejut, dia bisa menerima kondisi bisnisnya ysng tidak besar dan tidak sebesar yang dia pernah dapatkan waktu bekerja dahulu, tetapi dia begitu bersemangat menjalankannya, dan dia berhasil dan menjadi besar dalam waktu yang tidak lama. Saya terhenyak ternyata saya telah jauh melambung tinggi di awan kesemuan saya. Begitu besar derajat yang saya patokkan selama ini yang membuat saya tidak bisa menapak ke kenyataan yang sebenarnya. Saya tersadar bahwa tidak perlu memulai dari yang wah, untuk mendapatkan sesuatu yang wah juga.

Dalam kondisi saya yang seadanya, dengan modal waktu itu hanya Rp. 50.000 di tangan, saya mengikuti sarannya untuk memulai bisnis pulsa ini.

Saya ikuti semua informasi tentang bisnis ini, saya mendaftarkan diri sebagai mitra atau agen dari salah satu distributor pulsa elektrik, termotivasi oleh observasi saya terhadap tukang pulung tadi, pelan-pelan saya kembangkan bisnis ini dan saya bersyukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan, bahwa selalu ada jalan untuk orang-orang yang berusaha keluar dari kesulitannya.

Alhamdulillah, " ... tidak berubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak berusaha untuk merubahnya... "

Pelan-pelan kondisi saya mulai berubah, dalam waktu tiga bulan perubahan itu semakin nyata. Kondisi saya yang selama ini sulit akhirnya menemukan kembali titik terang.

Terima kasih MY-PULSA yang telah membuka kesempatan yang begitu besar kepada bangsa ini untuk menjadi wira-usaha yang unggul, yang telah membuka kesempatan untuk berkembang bersama.

Saya juga mengajak bagi seluruh bangsa ini, marilah kita mulai bangkit untuk menjadi bangsa yang memilki daya kreasi yang tinggi dan jadilah bangsa yang mencipta bukan hanya sekedar sebagai pengguna. Cobalah untuk memulai membangun sentra-sentra sumber finansial sendiri yang mandiri, apa saja sesuai dengan kemampuan dan strategi kita.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang BISNIS PULSA yang telah meberikan perubahan pada kehidupan saya silahkan klik di sini atau cari informasi yang lainnya di google.


Tidak ada komentar: